Sisa Pembangunan Taman Bung Karno Dibiayai BKK

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Provinsi Bali bersedia untuk mendanai pembangunan lanjutan Taman Bung Karno melalui dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) senilai Rp17 miliar. Anggaran sebsar itu akan melanjutkan ebangunan hingga tuntas.

Beberapa pekerjaan yang masih belum dikerjakan untuk pembangunan RTH Taman Bung Karno diantaranya pembuatan patung Bung Karno, wantilan, penyelesaian panggung pertunjukkan, patung Singa Ambara Raja, pekerjaan landscape, dan pekerjaan kolam air mancur.

- Advertisement -

Dari pendanaan  BKK itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng memastikan pembangunan Taman Bung Karno di Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada akan tuntas pada tahun 2020.

Kepala Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan (Perkimta) Kabupaten Buleleng Nyoman Surattini menjelaskan, dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2020, Disperkimta sebenarnya memasang anggaran senilai Rp6 miliar lebih untuk program pembangunan lanjutan RTH Taman Bung Karno. Namun selama pembahasan APBD Buleleng tahun 2020 dan hasil komunikasi yang dilakukan, ternyata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berkomitmen untuk membiayai penuh pembangunan lanjutan tersebut.

“Jadi Provinsi memberikan dana melalui BKK (Bantuan Keuangan Khusus) sebesar Rp17 Miliar dan berkomitmen membiayai penuh sampai tuntas. Lalu anggaran di APBD Buleleng dialihkan untuk program prioritas OPD lain,” jelasnya.

Menurut Surattini, saat ini pihaknya masih melakukan review perencanaan, terkait dengan sisa pekerjaan yang harus dikerjakan untuk menuntaskan pembangunan Taman Bung Karno di tahun 2020. Selain itu, dalam perencanaan ini juga mempersiapan sistem lelang pekerjaan yang akan dilakukan salah satunya untuk menentukan syarat yang harus dipenuhi oleh para peserta tender.

- Advertisement -

Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh calon rekanan nantinya adalah untuk melibatkan pematung dari Jogjakarta dalam menggarap pembuatan Patung Bung Karno sebagai ikon, dan Patung SInga Ambara Raja pada bagian panggung.

“Proses sebelumnya kan kita gagal karena pematung ini tidak memiliki modal untuk menyerahkan uang jaminan. Tapi dengan dijadikan satu lelangnya, jaminan ini menjadi tanggung jawab pihak rekanan, sementara pematung hanya focus untuk penggarapan dan pengiriman saja,” ujar Surattini. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts