Jalan Dusun Tertutup Longsor, Warga Sigap Buka Akses

Singaraja, koranbuleleng.com | Hujan yang cukup deras memicu longsor dari tebing ketinggian sekitar 10 meter dan menutup akses jalan di Dusun Dajan Pangkung, Desa Galungan, Rabu 26 Februari 2020 sekitar pukul 22.00 wita.  Lokasi longsor berjarak sekitar 2  kilometer dari pusat desa Galungan.

Desa Galungan sebenarnya sudah ditetapkan sebagai desa tangguh bencana sejak tahun 2014 silam. Dasarnya, desa ini memang sangat rawan terhadap bencana seperti longsor maupun banjir bandang. Sebagai desa tangguh bencana, sejumlah warga juga aktif sebagai relawan desa tangguh bencana.

- Advertisement -

Maka itu, longsor yang menutup jalan di dusun Dajan Pangkung, Desa Galungan, secara sigap  ditangani lebih awal oleh warga setempat pada Kamis 27 Februari 2020, pagi hari. Usai kejadian pada malam bencana itu, warga tidak langsung melakukan pembersihan karena faktor keamanan. Saat itu, hujan deras masih turun.

Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnya mengatakan penanggulangan bencana di Desa Galungan sudah berjalan alamiah. Warga secara tangguh dan sigap selalu siap melakukan upaya penanggulangan secara mandiri.  

“Hal seperti ini yang membanggakan, penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Tanpa menunggu petugas, warga langsung melakukan pembersihan jalan dan buka akses jalan,” ujar Suradnyna, Kamis 27 Februari 2020.

Suradnya menjelaskan petugas penanggulangan bencana dengan jumlah terbatas tidak bisa serta merta melakukan aksi cepat mendatangi wilayah bencana, karena bencana juga terjadi di tempat lainnya. Apalagi terjadi di musim-musim hujan seperti sekarang. Maka itulah, diperlukan penanganan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat.

- Advertisement -

“Kami berusaha untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, supaya ketika terjadi bencana, masyarakat bisa waspada dan menanggulangi secara mandiri terlebih dahulu,” ujarnya.

Perbekel Desa Galungan, Nyoman Suksema menjelaskan saat kejadian longsor kebetulan dirinya bersama keluarga yang terjebak. Sehingga kabar longsor itu langsung disebar melalui grup whatsapp (Wa).

Kabar tersebut memang langsung mendapat respon dari warga, terutama dari relawan desa tangguh dan Tagana. Namun, keputusannya bahwa penanganan harus dilakukan pada pagi hari ketika cuaca sudah normal.

“Kami sudah jarang menggunakan pesawat HT lagi untuk menyebarkan kabar bencana, karena teknologi lebih modern, kami sebarkan berita bencana melalui grup WA,” ujar Suksema, yang baru dilantik beberapa waktu lalu sebagai Perbekel Desa Galungan.

Suksema mengatakan di desa ada tiga grup penyebaran informasi tentang desa termasuk kerawanan bencana, yakni melalui media informasi Galungan, Pokdarwis dan Tim Tagana.

Di Desa Galungan, kata Suksema, hampir semua wilayah rawan bencana, dan ada dua lokasi sering terjadi longsor, yakni di dusun Dajan Pangkung dan Dusun Bingin.

Selama ini, ketangguhan relawan untuk menangulangi bencana terus digembleng. Relawan setempat sempat diberi pelatihan secara kontinyu setiap tahunnya oleh tim dari BPBD Buleleng, Basarnas.

“Jadi kesadaran masyarakat juga terus meningkat untuk melakukan penanggulangan bencana secara mandiri karena kami informasikan lebih awal potensi bencana hingga terjadi bencana,” ucapnya.

Selain relawan dri Desa Tangguh dan warga Desa Galungan, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Buleleng juga membantu upaya pembukaan akses jalan di Dusun Dajan Pangkung, Desa Galungan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana langsung terjun ke lokasi longsor bersama Camat Sawan I Gusti Ngurah Suradnya.

Ida Bagus Suadnyana menjelaskan longsor di Dusun Dajan Pangkung ini lebih mudah diatasi karena warga setempat sudah terbiasa melakukan upaya penanggulangan paska bencana. Tim BPBD Buleleng hanya membantu warga untuk membuka akses supaya bisa lebih cepat.

“Lebih awal memang warga disini yang melakukan gotong royong, tim kami datang belakangan karena sedang bertugas di wilayah bencana lain, di jalan Singaraja Seririt untuk evakuasi karena ada pohon tumbang,” terang Suadnyana.

Petugas dari BPBD Buleleng membantu buka kases jalan di Desa Galungan |FOTO : PUTU NOVA A.PUTRA|

Menurut Suadnyana, apa yang dilakukan oleh warga Desa Galungan memang sudah snagat membanggakan dan meringankan tugas dari pemerintah. Warga secara sadar melakukan upaya-upaya penanggulangan ketika kondisi sudah aman dari ancaman cuaca buruk.

“Warga sudah sangat paham, apa yang harus mereka lakukan. Pemebrsihan dilakukan pagi hari, karena malam saat kejadian longsor cuacanya masih buruk. Demi keamanan, diputuskan pada pagi hari untk buka akses,” jelasnya.

Longsor dan Pohon Tumbang

Catatan bencana di Kabupaten Buleleng selama Januari – Februari 2020. Sumber : BPBD Buleleng

Cuaca buruk yang melanda Buleleng di hampir seluruh wilayah di Buleleng, bukan hanya memicu longsor di Desa Galungan. Sejumlah bencana juga terjadi di wilayah lain.

Badan jalan yang menghubungkan Desa Pedawa, Kecamatan Banjar dan Desa Kayu Putih Melaka jebol karena hujan deras.  “Jalan masih bisa dilalui cuma secara bergiliran dan hanya motor, karena memang setengah badan jalan amblas terbawa longsor,” kata Sekcam Banjar Cok Aditha W.P.

Bencana lain yang terjadi adalah pohon tumbang di Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Kecamatan Banjar sekitar pukul 15.00 Wita. Pohon jenis Suar dengan diameter batang mencapai 1 meter itu tumbang dan menutupi jalan Singaraja-Seririt.

Tak ayal, kondisi itu mengakibatkan arus lalulintas di jalan tersebut tersendat. Kemacetan sempat mengular beberapa kilometer.

Arus lalulintas kemudian kembali normal setelah Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng melakukan evakuasi dengan memotong bagian pohon yang menutupi jalan.

Selain itu juga terjadi tanah longsor di Banjar Dinas Jembong, Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada sekitar pukul 16.00 Wita. longsoran tanah yang berasal dari tebing itu juga mengakibatkan beberapa pepohonan tumbang.

Peristiwa itu mengakibatkan saluran air tersumbat, dan material longsor juga menutupi akses jalan di Desa setempat. Tim dari BPBD buleleng dengan dibantu masyarakat, aparat desa, dan TNI/Polri di Kecamatan Sukasada kemudian melakukan penanganan dengan membersihkan material longsor, agar jalan bisa dilalui.|TIM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts