Nelayan Beralih Jual Ikan Lewat Dinding Sosmed

Singaraja, koranbuleleng.com | Pandemi COVID 19 berdampak buruk bagi nelayan. Hasil tangkapan ikan anjlok. Kondisi yang serba buruk di musum pandemi COVID 19 ini membuat Nelayan mempromosikan hasil tangkapannya melalui sosial media.

Putu Yudi Suardana (30) salah satu nelayan yang banting cara menjual hasil tangkapan melalui dinding sosial media.  Menurutnya, memilih menjual hasil tangkapan di sosial media karena kalau menjual ke tengkulak harga ikan bisa lebih rendah. 

- Advertisement -

Kendati demikian,  pria yang akrab di panggil Kondam tidak mau menjatuhkan harga pasaran dengan menjual lebih murah.  Ia memilih menjual dengan harga sesuai dipasaran. Namun, ada juga beberapa nelayan yang  menjual hasil tangkapan ke tengkulak agar mendapat uang kendati harganya murah.  

“Kalau ada yang pesan minta dibawakan, saya langsung bawakan sampai kerumahnya, tapi ada juga pembeli datang kesini. Sekali saya upload di sosial media ikannya habis terjual, saya jual perkilo tergantung jenis ikannya.”ujar Kodam.   

Dirinya mengakui, kondisi seperti sekarang  kadang cuaca tak tentu dan harga ikan yang turun ia harus tetap pergi melaut. Sebab jika tidak melaut, tidak akan mendapat penghasilan di tengah kondisi pandemi COVID 19. Kodam mengatakan jika modal yang dikeluarkan sekali melaut kurang lebih sekitar Rp.200.000.  

“Melaut dari jam 4 pagi pulang  jam 9, kadang jam 4 sore sampai jam 9 malam, hasil tangkapan tidak banyak, tergantung cuaca, kalau sedang beruntung bisa dapet sampai 15 kilogram, ”  ucap Kodam ketika di temui di rumahnya

- Advertisement -

Kodam menuturkan, sejak pandemi COVID 19 harga jual ikan memang menurun, harga yang biasanya mencapai Rp 25 ribu perkilogram sekarang hanya berkisar Rp 17 ribu perkilogram. Namun karena keperluan ia memutuskan tetap untuk menjual biarpun dengan harga yang murah. 

“Hotel-hotel maupun restaurant juga jarang yang beli, tapi ikan yang besar kadang saya olah sendiri untuk dijadikan pepes maupun sate, nanti saya jual juga di sosial media,” imbuh Kodam

Lebih lanjut Kodam berharap dengan ada nya penerapan New Normal, harga ikan bisa kembali stabil. Sehingga nelayan bisa tersenyum kembali.    

Sementara itu salah satu pembeli Dewa Gede Sumardana mengatakan, memililih membeli   langsung ke nelayan karena lebih praktis dan bisa di pesan lewat media sosial.  Selain itu juga karena ikan yang dibeli masih segar karena  baru datang  dari laut. 

“Saya sudah sering beli disini, ikannya disini juga masih segar-segar, ” singkatnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts