Pengempon Pura Dalem dan Desa Adat Buleleng Bangun Krematorium

Pemangku Pura Dalem Desa Adat Buleleng Jro Mangku Made Dharma Tanaya dan Klian Desa Adat Buleleng, Jro Nyoman Sutrisna memperbincangkan sketsa gambar bangunan untuk krematorium |FOTO : Rika Mahardika|

Singaraja, koranbuleleng.com| Desa Adat Buleleng melaksanakan pembangunan crematorium dengan memanfaatkan lahan di Setra setempat. Prosesi pembangunan diawali dengan upacara ngeruak yang berlangsung Minggu, 28 Juni 2020.

- Advertisement -

Kelian Desa Adat Buleleng Jro Nyoman Sutrisna menjelaskan, pembangunan krematorium akan dilaksanakan melalui dua tahap. Untuk areal setra yang dimanfaatkan pembangunan krematorium adalah pada bagian timur laut setra seluas 20 x 20 meter.

Crematorium akan dibangun dengan beberapa kelengkapan. Mulai dari dua tempat krematorium, bale pawedaan, bale peyadnyan, bale pesandekan, bale pegongan, kantin, gudang dan wc umum. Diharapkan pembangunan akan rampung selama enam bulan.

Menurut Sutrisna, pembangunan krematorium di setra Desa Adat Buleleng sudah merupakan wacana sejak lama, namun belum bisa diwujudkan karena keterbatasan dana.  Hingga kemudian, pengempon pura dalem Desa Adat Buleleng berinisiatif untuk membangun krematorium. Hal ini langsung disambut Prajuru Desa Adat dengan melakukan pertemuan dan akhirnya disepakati untuk membangun crematorium diawali dengan membentuk pengelola setra.

“Awalnya kita sudah sekat setra untuk 14 banjar adat. Dalam pembangunan kita akan kerjasamakan dengan pengempon pura dalem (Jro mangku Dalem) kemudian tata kelonya akan diatur oleh pengelola setra dan Desa Adat akan memayungi apa yang menjadi kebutuhan krama,” jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Jero Mangku Pura Dalem Desa Adat Buleleng Made Dharma Tanaya yang juga sebagai inisiator pembangunan krematorium menuturkan, pembangunan krematorium ini untuk menjawab kebutuhan umat agar biaya pengabenan yang selama ini terkesan mahal bisa lebih murah tanpa mengurangi arti dan makna pengabenan.

“Untuk dana diperkirakan membutuhkan sampai dengan satu miliar rupiah lebih. Sumber dananya salah satunya berasal dari Pemprov Bali sebesar Rp500 juta dan sisanya dari Pengempon Pura Dalem,” ujarnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts