Pemkab Buleleng dan STAHN Mpu Kuturan Kerjasama Pengembangan Adat dan Budaya

Penandatangan MoU antara Pemkab Buleleng dan STAHN Mpu Kuturan dalam pengembangan adat dan Budaya |FOTO : Istimewa|

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng dan STAHN Mpu Kuturan secara resmi menandatangani perjanjian kerjasama dalam bidang pengembangan Adat dan Budaya. Penandatanganan kerjasama dilaksanakan langsung oleh pucuk pimpinan, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST bersama Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Dr. I Gede Suwindia, S.Ag, M.A. Kamis 3 September 2020.

- Advertisement -

Acara penandatanganan juga dirangkai bersama acara Webinar bertajuk “Koleksi Gedong Kirtya Sebagai Rujukan Para Pemikir Bali dan Dunia”.

Bupati Agus Suradnyana menjelaskan Buleleng memiliki beragam keunikan warisan budaya dari para leluhur terdahulu. Mulai dari peninggalan seni arsitektur, kuliner tradisional, pertanian, usada atau pengobatan tradisional, wariga, dan tradisi lain yang pantas untuk dirawat.  Semua itu masih perlu digali lebih jauh lagi oleh lembaga pendidikan seperti STAH N Mpu Kuturan.

Kekayaan adat dan budaya yang dimiliki perlu digali kembali sesuai dengan konteks kekinian. Pihaknya berharap, STAHN Mpu Kuturan Singaraja bisa tampil untuk mengkaji dan mentransfer ilmu tersebut kepada masyarakat.

“Kami berbangga memiliki STAHN Mpu Kuturan Singaraja, yang pijakannya adalah Agama dan Budaya. Nanti akan ada disiplin keilmuan yang menyesuaikan dengan kekinian. Nah karena pijakannya agama dan Budaya tentu sangat relevan. Bagaimana Gedong Kirtya bisa dijadikan sebagai pusat penelitian lontar-lontar,” ujar Bupati Suradnyana kepada awak media.

- Advertisement -

Agus menjelaskan keberadaan Gedong Kirtya menjadi asset berharga bagi daerah Buleleng.karena itu, Gedong Kirtya bisa dikembalikan sebagai pusat kajian dan penggalian berbagai jenis keilmuwan yang diwariskan oleh leluhur.

Pihaknya optimis, keberadaan Gedong Kirtya sebagai rujukan pemikir Bali dan Dunia menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali Utara. Terlebih, Buleleng sedang merancang Soekarno Heritage setelah Rumah Nyoman Rai Serimben yang merupakan ibunda dari Bung Karno dijadikan sebagai cagar budaya.

“Kebetulan, di Bale Agung juga sudah setuju rumahnya dijadikan sebagai cagar budaya Rai Serimben. Astungkara bisa kita selesaikan. Semoga tahun depan secepatnya dieksekusi,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan Singaraja, Gede Suwindia optimis, dengan payung kerjasama tersebut, kedepan bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk mencerdasaskan masyarakat Buleleng khususnya dalam bidang adat dan budaya. Terlebih, STAHN Mpu Kuturan sebut Suwindia memiliki Prodi Sastra Agama dan Pendidikan Bahasa Bali siap diterjunkan ke masyarakat untuk mendukung program pemerintah daerah.

“MoU dan Surat Perjanjian Kerjasama sebagai payung. Kedepan, kami akan menterjemahkan ulang lontar-lontar yang memuat kearifan lokal untuk disajikan dalam perspefktif kekinian. Sehingga bisa dicerna oleh masyarakat di Buleleng,” ujar Suwindia. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts