Cegah Klaster Penularan Corona, Camat Seririt Larang Tajen

Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda (pakai topi) memimpin rapat pelarangan terhadap kegiatan tajen di seluruh wilayah di Seririt untuk mencegah klaster penularan Corona |FOTO : RIKA MAHARDIKA|

Singaraja, koranbuleleng.com|  Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Seririt meminta warga taat hukum untuk tidak menggelar tajen atau judi sabung ayam.

- Advertisement -

Judi sabung ayam ini berpotensi menjadi klaster penularan COVID 19 karena menjadi pusat keramaian. Forkopimcam memanggil para penyelenggara Tajen yang berada di Wilayah Kecamatan Seririt. Mereka diminta tidak menggelar tajen untuk mencegah terjadinya klaster penyebaran COVID 19 di arena perjudian tersebut.

Pemanggilan terhadap penyelenggara tajen di Wilayah Kecamatan Seririt ini terkait dengan pembubaran dan pembongkaran arena judi sabung ayam yang terjadi di Desa Tangguwisia beberapa waktu lalu. Belasan penyelenggara dipanggil secara bergilir di kantor Perbekel Desa masing-masing pada Senin, 28 September 2020.

Camat Seririt, Nyoman Agus Tri Kartika Yuda menjelaskan,  pendekatan yang dilakukan kepada para bandar judi tajen itu sebenarnya sudah lama direncanakan bersama Kapolsek dan Danramil. Hanya saja, para personil masih melaksanakan pengumpulan data dan informasi para bandar tersebut.

Hasilnya, ada belasan bandar yang berhasil didata oleh personil Koramil dan Polsek Seririt di masing-masing desa. Nantinya, pendekatan secara persuasif akan lebih ditekankan, sehingga wilayah kecamatan Seririt benar-benar bebas dari judi tajen.

- Advertisement -

“Kegiatan ini kami laksanakan untuk menghentikan judi tajen di wilayah Seririt. Kami berusaha untuk melakukan pendekatan secara persuasif dulu kepada bandar atau penyelenggara tajen,” terangnya.

Penghentian kegiatan judi tajen ini menjadi tanggung jawab bersama, baik Forkopimcam, Perbekel, maupun Kelian Desa Adat, termasuk masyarakat. Sehingga, pola pendekatan dan pembinaan akan dilakukan secara berkesinambungan dengan melibatkan aparat Pemerintahan Desa dan Juga Desa Adat.

Dalam pembinaan awal, seluruh bandar tajen yang berhasil ditemui mengaku siap untuk melaksanakan instruksi penghentian kegiatan tajen.

“Semua mendukung, Perbekel dan bandar tajen sudah sepakat tidak ada lagi,” pungkas mantan Kasubag Dokumentasi Pimpinan bagian Prokom Buleleng ini,” |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts