WFH Diperpanjang

Singaraja, koranbuleleng.com| Pemerintah Kabupaten Buleleng memutuskan untuk memperpanjang masa bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH) untuk pegawai mengingat laju kasus COVID 19 masih tinggi.

Data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng menyebutkan, kasus terkonfirmasi baru yang tercatat pada Jumat, 2 Oktober 2020 berjumlah 8 orang. Secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif berjumlah 857 kasus.

- Advertisement -

Sementara untuk pasien sembuh yang baru tercatat 5 orang. Dan secara kumulatif, pasien sembuh sejumlah 758 orang. Kini ada 58 orang yang masih menjalani perawatan di Buleleng, seorang dirawat di RS PTN Unud, dan seorang lainnya dirawat di RS Sanglah Denpasar. Sedangkan untuk kasus kematian dengan status terkonfirmasi positif kini sudah mencapai angka 39 orang.

Wakil Bupati Buleleng dr I Nyoman Sutjidra membenarkan jika Pemkab Buleleng memperpanjang masa bekerja di rumah atau work from home. Hal itu dilakukan karena peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid di Kabupaten Buleleng masih cukup tinggi. Bahkan dalam sepekan penambahan berada di atas angka 10 kasus.

“Kami juga akan terus melakukan sosialisasi dan sidak ke masyarakat. supaya kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan makin baik. Seperti penggunaan masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak,” katanya Jumat, 2 Oktober 2020.

Sutjidra juga tidak menampik jika penambahan kasus terkonfirmasi juga terjadi dikalangan tenaga kesehatan. Sehingga kedepan, Pemerintah akan memberikan perlindungan  yang lebih baik bagi tenaga kesehatan. Sehingga kasus penularan pada tenaga kesehatan dapat ditekan. Data Gugus Tugas Buleleng, sekitar 75 orang nakes telah dinyatakan terkonfirmasi positif COVID 19. Bahkan seorang diantaranya dinyatakan meninggal dunia pada akhir Agustus lalu.

- Advertisement -

Menurutnya, perlindungan pada nakes itu mutlak dilakukan. Sehingga pelayanan kesehatan tak sampai lumpuh. Bila jumlah nakes yang terinfeksi covid kian banyak, tak menutup kemungkinan pelayanan kesehatan akan lumpuh.

“Makanya kami berusaha berikan perlindungan yang memadai. Baju hazmat itu harus siap sedia. Dokter yang harus bersentuhan dengan pasien seperti dokter gigi, dokter mata, dokter THT, termasuk dokter kandungan harus mengikuti protokol yang telah ditetapkan masing-masing organisasi profesi,” pungkasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts