Buleleng Belum Punya Rumah Aman Perlindungan Perempuan dan Anak

Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, Made Arya Sukerta. |Foto : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng sejauh ini belum memunyai rumah aman untuk melindungi korban kekerasan terhadap anak dan perempuan. Padahal, rumah aman sangat penting dalam hal memberikan pengawasan dan pendampingan konseling untuk dapat memulihkan trauma psikologis para korban.

- Advertisement -

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, Made Arya Sukerta juga mengakui perlindungan terhadap perempuan dan anak sebagai korban kekerasan dan pelecehan semestinya harus ditampung di rumah aman, agar mudah dilakukan pengawasan untuk memulihkan trauma mereka.

Hanya saja, hingga kini Buleleng masih belum memiliki rumah aman karena keterbatasan anggaran. Apalagi, saat ini situasi dalam masa pandemi COVID-19.

“Pemerintah pusat memang meminta daerah siapkan rumah aman para korban. Namun melihat kondisi keuangan daerah jadi harus ditunda dulu. Karena memerlukan biaya yang memang cukup besar,” kata Arya Sukerta, Senin 23 Agustus 2021.

Ketika muncul kasus yang menjadikan perempuan dan anak menjadi korban, pemerintah hanya hanya bisa secara rutin melakukan pendampingan bagi korban sambil memantau perkembangan kondisi kesehatan dan mental. Selain itu, pihaknya meminta peran serta dari keluarga korban untuk ikut menjaga dan melindungi korban dari pemulihan psikisnya.  

- Advertisement -

“Alternatif, kami percayakan pada keluarga yang dipercaya korban, sambil kami yang datang untuk melakukan pendampingan,” imbuh Arya Sukerta.

Hingga bulan Agustus 2021, tercatat ada 6 kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan  anak di Buleleng. Untuk kasus terakhir yang menjadi perhatian penuh Dinas P2KBP3A Buleleng, yakni persetubuhan yang dilakukan NS (47) terhadap putri kandungnya di Kecamatan Sawan. Pihaknya  pun mengaku sangat menyayangkan peristiwa itu.

Dalam kasus ini, Arya Sukerta mengku, akan tetap berupaya maksimal untuk mendampingi korban kendati hingga rumah aman masih belum ada.

“Kami harap, ini bisa menjadi kasus terakhir, sehingga kedepan tidak ada lagi serupa,” pungkasnya. ET

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts