Dari Hobi, Raup Rupiah Lewat Tanaman Hias

Singaraja, koranbuleleng.com | Putu Adika Harta Kusuma keseharianya disibukkan dengan merawat sejumlah tanaman hias yang dimiliki. Selain untuk mempercantik hunian, tanaman hias yang di koleksi, bisa dijadikan pundi-pundi rupiah karena nilai penjualannya meningkat selama pandemi COVID-19.

Karena kiat kreatif pemuda asal kelurahan Beratan, Buleleng ini pantas ditiru. Bagaimana tidak, dirumahkan sebagai pegawai hotel di wilayah Seminyak, Bali ia membaca peluang bisnis agar bisa berpenghasilan di tengah kondisi perekonomian yang semakin sulit.

- Advertisement -

Ia dirumahkan dari pekerjaan akibat sektor pariwisata yang mengalami keterpurukan karena pandemi COVID-19.

“Dari dulu suka tanaman hias dan pas COVID-19  ternyata lagi booming, saya terus coba kembangkan,”  ujar Adika

Usahanya diawali sejak dari bulan Mei 2020. Awalnya pria 22 tahun ini menjual tanaman melalui media sosial. Ketika ada yang memesan ia langsung bawakan ke pelanggan. Seiring waktu peminat tanaman hias miliknya semakin diminati. Bahkan pembeli datang dari luar Buleleng.

Adika mengakui, tidak gampang baginya memulai buka usaha tersebut. Ia harus rela menjual tanaman kesayangan sebagai modal awal. Dengan menjual tanaman tersebut, hasilnya ia belikan jenis tanaman yang baru.

- Advertisement -

Seiring berjalan waktu, ia pun mengalami berbagai kendala, ia sempat mengalami kecelakaan yang membuatnya harus istirahat, saat itu ia tidak bisa lagi mengantarkan tanaman hias kepada pembeli.

Dari situ, ia berinisiatif bersama temannya membuka stand di depan rumahnya di Jalan Mayor Metra, Singaraja. Mulai saat itu lah pelangganya mulai berdatangan ke lokasi tersebut.

“Sudah ada beberapa langganan, kadang saya ditelpon, apakah sudah ada tanaman baru. Kalau ada pasti mereka langsung kesini” lanjutnya

Trend menata rumah dengan menghiasi tanaman hias diakui Adika meningkat selama pandemi. Masyarakat yang kebanyakan diam di rumah memilih untuk merawat tanaman. Hal tersebut lah yang menjadikan koleksi tanamnya semakin hari semakin diburu sebagai hiasan di rumah.

Andika membandrol harga tanaman tergantung jenis dan kelangkaan tanaman tersebut.   Harga berkisar di harga Rp10 ribu hingga Rp200 ribu. Perbulan, keuntungan yang didapat mencapai Rp3 juta. Namun dari keuntungan tersebut, nantinya ia jadikan modal untuk menambah kembali tanaman hias dengan membeli hingga ke daerah Bogor, Jawa Barat.

“Yang paling mahal jenis tanaman Supcom, bisa mencapai dua ratus ribu rupiah,” akunya.

Untuk perawatan tanaman, Adika mengakui tidak menemui banyak kendala. Dengan rutin disiram dan diberi pupuk tanaman tersebut tak akan mati. Selain itu, hal yang paling penting dalam merawat tanaman adalah hobi. Ketika sudah hobi, semua hal dalam perawatan akan mudah dilakukan.

Saat ini, ia sudah mulai dipanggil untuk kembali bekerja. Namun bisnis tanaman hiasnya masih ia lakoni bersama salah satu temanya. Ia mengaku saat ini bekerja belum normal seperti biasa. Oleh karena itu dalam seminggu ia pulang untuk merawat maupun melayani pembeli tanaman hias miliknya.

Seandainya, situasi sudah kembali normal, ia mengaku akan meneruskan hobinya memelihara tanaman hias yang bisa menghasilan. Menurutnya, pecinta tanaman hias akan selalu ada di masyarakat. Tergantung bagaimana cara membaca situasi terhadap tren tanaman itu sendiri agar bisa menghasilan.

“Karena masyarakat gak akan pernah bosan sama tanaman. Saya juga selalu update sama tanaman. Jadi ini akan terus saja jalani,” pungkasnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts