Turunkan Risiko Dampak Bencana, PMI Buleleng Gelar Pelatihan Sibat

Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng berupaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat Buleleng dalam menghadapi bencana. Melalui Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng menggelar pelatihan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) di Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Rabu, 24 November 2021.  Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari itu diikuti sebanyak 30 orang warga desa setempat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, pelatihan siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat). merupakan bentuk upaya pemberdayaan masyarakat, untuk bisa memanfaatkan kapasitas dan sumber daya yang dimiliki mampu menurunkan tingkat risiko dampak bencana yang terjadi di wilayahnya.

- Advertisement -

Selain itu dalam pelatihan tersebut, masyarakat juga dibekali keterampilan dasar dalam pertolongan sekaligus pembentukan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat.

“Pelatihan Sibat yang digelar secara sinergitas antara Pemerintah dengan PMI Buleleng dan Yayasan Gaia Oasis mampu memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang penanggulangan bencana serta simulasi penanganan bencana,”ujarnya.

Ariadi menyebut, di Kabupaten Buleleng, siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) ini telah dibentuk PMI Kabupaten Buleleng di tiga desa yang ada di Kecamatan Seririt dan satu desa di Kecamatan Gerokgak. Untuk di Kecamatan diantaranya di Kelurahan Seririt, Desa Sulanyah dan Desa Patemon. Sedangkan untuk di Kecamatan Gerokgak dibentuk di Desa Pemuteran.

“Di Desa Tejakula merupakan desa kelima menjadi sasaran pembentukan dan pelatihan Sibat PMI Buleleng,” katanya.

- Advertisement -

Di tempat terpisah, Wakil Bupati Buleleng yang juga Ketua PMI Kabupaten Buleleng mengapresiasi pelatihan siaga bencana berbasis masyarakat. Pelatihan ini, memberikan edukasi tentang mitigasi bencana bagi masyarakat.

“Jadi masyarakat bisa terlatih dan siaga dalam menghadapi bencana, melakukan penyelamatan dan mitigasi bencana secara mandiri.” terang Sutjidra.

Dia juga mengatakan selain untuk membantu menurunkan tingkat risiko dampak bencana siaga bencana berbasis masyarakat (Sibat) juga akan menjadi media komunikasi untuk mendorong kesadaran bersama tentang arti penting kebencanaan. “Sekaligus menumbuh kembangkan kesadaran bersama akan nilai-nilai kemanusiaan,” pungkasnya. |ADV/R/YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts