Bandel, 20 Penumpang Hendak Menyeberang ke Sapeken Diturunkan Paksa

“Cuaca masih ekstrim, sekitar 20 penumpang sudah kami turunkan dari kapal Dianita yang hendak berlayar ke Sumenep. Kami minta agar mereka mematuhi arahan petugas dengan menggunakan jalur penyeberangan kapal perintis di Celukan Bawang atau Banyuwangi,” ungkap Kapolsek Derawi.

Singaraja, koranbuleleng.com|  Sebanyak 20 penumpang yang ingin menyeberang ke Pulau Sapeken dari Pelabuhan Sangsit, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan diturunkan paksa dari sebuah kapal motor oleh aparat dari Pelabuhan Buleleng III dan Polsek Sawan, Rabu 22 Maret 2017..

Mereka membandel, karena petugas sudah mengeluarkan larangan bagi penumpang tidak boleh melakukan penyeberangan melalui PPI Sangsit. Selain karena cuaca buruk, PPI Sangsit hanya bisa dimanfaatkan untuk penyeberangan niaga tanpa membawa penumpang.

- Advertisement -

20 penumpang itu dengan cara sembunyi-sembunyi berusaha untuk masuk ke dalam sebuah Kapal Motor yang tengah bersandar tanpa menghiraukan arahan dari petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng. Padahal, sebelumnya KM Mutiara Biru sudah mengalamikecelakaan di tengah perairan sehingag puluhan penumpangnya dievakuasi dari tengah lautan.

Pantauan koranbuleleng.com di areal Pelabuhan Sangsit, jajaran kepolisian Sektor Sawan bersama petugas gabungan terjun langsung melakukan upaya pendekatan secara preventif dengan Nahkoda Kapal Motor Niaga Dianita dengan nomor lambung GT.5/NO.1175/J.150 yang sedang bongkar muat barang di Pelabuhan Sangsit.

Informasi itu bermula, ketika petugas Syahbandar turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan ke Kapal Motor Dianita yang akan berlayar meninggalkan Pelabuhan Sangsit dengan tujuan Sumenep. Petugas Syahbandar pun kemudian mendapati puluhan penumpang sudah berkumpul di salah satu warung di Pelabuhan Sangsit.

Setelah lama ditunggu, ternyata benar bahwa salah seorang penumpang kedapatan sedang melakukan komunikasi dengan ABK kapal tersebut. Padahal saat itu cuaca buruk berpotensi menimbulkan gelombang pasang setinggi 3 sampai 4 meter masih menghantui perairan laut di kawasan Buleleng.

- Advertisement -

Para calon penumpang yang tadinya sudah bergerak membawa barang bawaannya menuju Kapal Motor Niaga Dianita nampak terkejut, lantaran kapal motor yang rencananya mereka tumpangi bergerak dan tanpa aba-aba langsung berangkat menuju Sapeken, Madura.

Kapolsek Sawan, AKP Made Derawi ketika ditemui mengatakan bahwa jajaran kepolisian secara terpadu akan melakukan pengawasan bersama TNI AL dan Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng.

“Pihak kepolisian bersama Kesyahbandaran dan TNI AL telah menyepakati larangan menaikkan penumpang, dan itu langsung kita sampaikan secara lisan kepada para nahkoda kapal niaga yang bersandar di PPI Sangsit,” kata Derawi. Kamis, 23 Maret 2017.

Dijelaskan Derawi, petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng sudah melakukan pendekatan kepada Nahkoda. Sedangkan, jajaran kepolisian Sektor Sawan melalui polisi Bimas yang ditempatkan di Desa Sangsit memberikan pemahaman kepada puluhan calon penumpang yang sudah naik ke Kapal Motor Dianita dengan tujuan Sumenep agar menggunakan jalur penyeberangan yang sudah disediakan.

“Cuaca masih ekstrim, sekitar 20 penumpang sudah kami turunkan dari kapal Dianita yang hendak berlayar ke Sumenep. Kami minta agar mereka mematuhi arahan petugas dengan menggunakan jalur penyeberangan kapal perintis di Celukan Bawang atau Banyuwangi,” ungkapnya.

Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng, Ni Luh Putu Eka Suyasmin juga membenarkan kejadian tersebut.

Petugas Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng sudah berulangkali memberikan teguran, bahkan larangan menaikkan penumpang ini diperuntukkan bagi kapal niaga yang berlayar antar kepulauan dengan tujuan Pelabuhan Sangsit.

“Larangan ini sebenarnya sudah sejak dulu dikeluarkan. Seluruh kapal niaga dilarang berlayar jika meninggalkan atau menuju Pelabuhan Sangsit membawa muatan orang didalamnya,” kata Eka Suyasmin.

Dia menambahkan, selama ini kapal niaga yang berlayar dari Pelabuhan Sangsit mengangkut sembako ke sejumlah kepulauan di Sumenep. Namun, para calon penumpang seringkali kucing-kucingan dengan pihak petugas, mereka baru memasuki kapal setelah petugas Syahbandar selesai melakukan pemeriksaan di kapal khusus niaga tersebut.

“Kami seringkali dibuat kecolongan oleh ulah para penumpang, namun demi keselamatan laut, kami meminta kepada para nahkoda kapal niaga untuk tidak mengangkut orang ketika hendak berlayar. Sangat berisiko,” ungkap Eka Suyasmin.

Menemukan kembali fakta baru tersebut, Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Buleleng sudah menyiapkan sanksi tegas kepada para nahkoda yang melanggar.

“Sanksi kami berlakukan selamanya, jika mereka masih nekad menaikkan penumpang. Pihak Syahbandar tidak akan menerbitkan SPB dengan alasan apapun, tak terkecuali juga untuk orang sakit,” tutupnya. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts