Tanam Ribuan Pohon Jaga Sumber Air di Bukit Les

Penanaman pohon di wilayah hutan Bukit Les |FOTO : I Putu Nova A.Putra|

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 1500 pohon ditanam di wilayah hutan di Desa Les, Kecamatan Kubutambahan. Hutan yang masih berstatus tanah milik Negara ini rencananya akan diminta masyarakat desa untuk dikelola menjadi hutan desa.

- Advertisement -

Keindahan alam hutan Desa Les ini dilengkapi dengan air terjun Yeh mampeh yang mempunyai ketinggian sekitar 35 meter. Sepanjang daerah aliran sungai terlihat sangat subur.  Buktinya, sebagian tanah milik warga juga ditanami dengan pohon cengkeh, yang biasanya cocok hidup di daerah ketinggian dengan cuaca yang lembab.

Wilayah aliran sungai dari air terjun Yeh Mampeh Desa Les berada diatas ketinggian sekitar 245 diatas permukaan laut  (dpl). Lokasi air terjunberada dibawah lembah, dikelilingi wilayah perbukitan sehingga sangat menyejukkan.

1500 pohon yang ditanam itu, diantaranya jenis pohon beringin, bambu kuning dan bambu hitam, sawo kecik, pohon cempaka dan pohon kelapa genjah.  Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga secara langsung memberikan kontribusi dengan ikut melakukan penanaman pohon bersama masyarakat.  

Perbekel Desa Les, Gede Adi Wistara mengatakan penanaman pohon ini untuk mendukung pelestarian ekosistem dan lingkungan hutan, menjaga  sumber-sumber mata air serta untuk mendukung rencana pengembangan wisata alam.

- Advertisement -

“Menanam pohon maka ekosistem alam menjadi lebih terjaga, juga untuk tujuan pengembangan wisata alam.” kata Adi Wistara, Jumat 8 Januari 2021.

Adi mengaku memang masih ada kesulitan pemenuhan air bersih bagi desa Les, terutama di wilayah utara desa.  Selama ini, sebagian masyarakat di Desa Les juga mengambil sumber air bersih dari daerah aliran sungai Yeh Mampeh, yang diyakini bersumber dari wilayah hutan di wilayah Kintamani.

Selain menanam pohon untuk keberlanjutan dan menjaga sumber-sumber mata air, pemerintah Desa Les juga berencana untuk  mengembangkan sumur bor di daerah-daerah yang memang kesulitan air bersih. Selama ini, sudah ada dua lokasi sumur bornya, namun di lahan sumur bor tersebut milik warga dan sebuah perusahaan.

“Dua titik sumur bor yang sudah ada itu, rencananya akan kami gunakan. Kami masih harus mengurus beberapa hal karena lahan di sumur bor itu bukan milik desa,” ujarnya.

Sebuah sumur bor pernah dibuat pada masa pengungsian warga Karangasem akibat terdampak letusan Gunung Agung, beberapa tahun lalu. Sumur bor itu dulunya dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bagi pengungsi. Sampai saat ini, sumurnya masih berfungsi dan berencana dimanfaatkan oleh pihak desa.

Di Desa Les ada sembilan dusun, rencananya, dusun-dusun yang kesulitan air bersih akan dibuatkan sumur bor.  Maka itu, kata Adi, penanaman pohon ini sangat penting untuk keseimbangan dan pelestarian alam, terutama untuk menambah kantong-kantor air secara alami.

Sementara dibidang pariwisata, penanaman pohon ini akan menjadi pondasi bagi Desa Les untuk mengembangkan wisata alam. Potensi alam yang indah serta budaya lokal setempat dirasa sangat mendukung potensi pariwisata alam dan budaya.

“Rencana kami, mulai dari pasar Desa sampai ke air terjun sepanjang 2 kilometer kita buat guest house yang dikelola oleh masyarakat, tidak ada investor besar untuk membuat hotel,” katanya.

Penanaman pohon ini juga didukung oleh sejumlah komunitas, seperti Petani Muda Keren, Komunitas Barisan Anak Kolong Udayana (Barakuda).

Agung Wedha, dari Petani Muda Keren mengajak seluruh elemen masyarakat  bisa melakukan penanaman pohon untuk menjaga kualitas sumber daya alam, terutama menjaga sumber-sumber air.

“Saya mengajak semua teman-teman untuk ikut menanam, menjaga kualitas alam kita secara bersama-sama karena dengan menanam pohon maka akan menjaga dan menumbuhkan sumber air,” ujar Agung Wedha.

Sementara itu, Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Cok Aditya mengungkapkan pemerintah mendukung upaya berbagai kalangan untuk melakukan perbaikan lingkungan melalui reboisasi.  Penanaman pohon di wilayah hutan di Desa Les menjadi contoh baik untuk terus menjaga kualitas lingkungan.  

“Sumber pohon yang ditanam juga ada dari sumbangan CSR dari BUMD dan perusahaan swasta. Kita bersinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan penanaman ini,” ujar Cok.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menanam pohon bambu kuning di wilayah hutan di Bukit Les, Desa Les. |FOTO : Putu Nova A.Putra|

Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga mengapresiasi langkah Desa Les melkaukan upaya penanaman pohon.  

Harapannya, penanaman pohon ini bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat di Desa Les dan masyarakat yang ada di Kecamatan Tejakula.

”Jadi ekosistem terjaga, dan bisa memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan dan juga masyarakat desa setempat,” ucap Agus Suradnyana.

Agus Suradnyana berpesan agar masyarakat juga melakukan pemeliharaan secara berkelanjutan terhadap pohon yang sudah ditanam. 

Karena jenis pohon yang ditanam di wilayah hutan Bukit Les sangat bagus. Seperti bambu,  pohon ini sangat baik untuk menjaga sumber-sumber air di wilayah hutan.  Bambu juga sangat bagus sebagai penyangga tanah tebing sehingga bisa lebih kuat. “Bambu ini sangat berguna untuk menarik dan menyimpan air tanah,” kata Agus Suradnyana.|NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts