Pariwisata Sepi, Puluhan Hotel Dijual

Suasana di kawasan wisata Lovina sepi dari kunjungan wisatawan,banyak restoran dan hotel tidak bisa beroperasi |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Sejumlah hotel di Kabupaten Buleleng terpaksa dijual karena terdampak Pandemi COVID-19. Banyak pengusaha hotel yang bangkrut dan tidak bisa mengoperasionalkan bisnisnya karena tidak ada pemasukan sementara biaya perawatan hotel harus terus berjalan.

- Advertisement -

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Buleleng mencatat ada sebanyak 20 hotel telah dijual di Buleleng.

Ketua PHRI Kabupaten Buleleng, Dewa Ketut Suardipa mengatakan, dari total Hotel dan Restoran yang berjumlah 195, 20 pemilik hotel  sudah melaporkan untuk menjual propertinya.

Meski belum semuanya laku terjual, karena kondisi pembeli juga berfikir untuk bertransaksi karena kondisi krisis global.

“Kemungkinan yang menjual akan bertambah karena mereka hampir sudah benar-benar tidak kuat dan tidak ada tabungan untuk biaya operasional,” kata Suardipa, Rabu 3 Maret 2021

- Advertisement -

Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan beberapa instansi agar beberapa biaya operasional bisa mendapatkan subsidi untuk meringankan pelaku wisata. Bahkan hal itu dilakukan sejak bulan April 2020,  tetapi hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan jawaban

“Biaya operasionalnya tetap tinggi, biarpun hotel tutup  tetap ada saja biaya operasional. Karena memang hotel kan harus dirawat juga,” pungkasnya. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts