Menikmati Keteduhan Wisata Petik Anggur Brazil di Pancasari

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebuah wahana rekreasi “PONDOK SVD” di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada terlihat ramai dikunjungi wisatawan. Di obyek ini ditanam ratusan tanaman Anggur Brazil.

Pengunjung yang datang ke sana bisa berwisata sambal memetik anggur Brazil dan tentu hasil petiknya bisa dibawa ke rumah.

- Advertisement -

Pengelola Pondok SVD juga akan memberikan edukasi tentang tata cara budidaya Anggur Brazil ini.

Pengelola Pondok SVD, Gede Agus Wijaya, (40 tahun) mengatakan pengunjung yang datang ke Pondok SVD ini dari berbagai daerah di Bali, namun ada pula agen travel yang membawa wisatawan asing ke lokasinya.

“Kadang ada wisatawan yang setelah mampir ke sini mereka meminta kami untuk bantu menanam anggur jenis yang sama, merapikan pohon sampai dengan anggurnya berbuah,” kata Agus.

Seorang pengunjung di tengah-tengah perkebunan Anggur Brazil di Pondok SVD

Ia menyampaikan, dalam satu hari bisa ada kunjungan hingga wisatawan, namun pada saat akhir pekan terjadi lonjakan pengunjung.

- Advertisement -

Agus mengaku selama ini mengandalkan prmosi melalui sosial media dan langsung dari para pengunjung sendiri yang berkabar kepada orang lain.

“Pengunjung sendiri kadang membantu promosi dengan membuat konten lalu mempromosikan melalui sosial media.” kata Agus.  

Menurut Agus, luas lahan yang dimanfaatkan untukperkebunan anggur Brazil seluas 1,3 hektar. Ada 600 pohon anggur Brazil yang ditanam di lahan itu.

Agus menjelaskan jika kondisi pohon dan batangnya bagus bisa menghasilkan anggur Brazil sebanyak 5 kg dalam 1 kali panen. Harga anggur yang ditawarkan di lokasi yaitu Rp40.000/ 500 gram.

Dia juga menawarkan bibit anggur bagi konsumen yang tertarik untuk membudidayakan bibit anggur di pekarangan rumah. Harga bibit yang dijual Rp100.000 – Rp120.000.

“Kami juga didik masyarakat yang memang ingin serius menanam anggur. Apalagi banyak yang datang ke sini ngaku kena tipu dengan beli bibit anggur Brazil secara online, tapi setelah di pelihara sampai dua tahunan ternyata itu anggur lokal,” ujar dia, Jumat beberapa waktu lalu.

Agus mengaku, respon yang diterima selama ini pun terbilang positif dan banyak pengunjung yang mengaku terbantu tentang budidaya Anggur Brazil ini.  Tidak sedikit juga, pengunjung datang hanya untuk berkonsultasi mengenai keluh kesahnya dalam membudidayakan anggur.

“Perawatan anggur sama saja dengan tanaman yang lain yang disiram ketika musim kemarau. Perawatan khusus hanya di saat mau pembuahan dan harus diberikan pupuk kimia dan NPK. Lalu saat buah sudah besar kita pakai pupuk organik saja,” ungkapnya.  (*)

Kontributor : Kadek Feriska Dwi Saputra

Editor          : I Putu Nova Anita Putra

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts