Resmi jadi Pj Bupati Buleleng, Lihadnyana Ambisi Jadikan Buleleng Barometer Pemerintahan

Denpasar, koranbuleleng.com | Ketut Lihadnyana secara resmi dilantik sebagai Penjabat (PJ) Bupati Buleleng oleh Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Sabtu 27 Agustus 2024.

Dia dilantik untuk mengisi kekosongan jabatan kepala daerah karena Bupati dan Wakil Bupati Buleleng sebelumnya, Putu Agus Suradnyana dan dr. I Nyoman Sutjidra telah habis masa jabatan.

- Advertisement -

Pria asal Desa Kekeran, Kecamatan Busungbiu ini akan memimpin Buleleng sampai tahun 2024, setelah Pilkada Buleleng melahirkan pemimpin baru.

Kepala BKPSDM Bali ini ingin menjadikan Kabupaten Buleleng sebagai barometer tata kelola pemerintahan yang baik bagi daerah lain di Provinsi Bali.

Lihadnyana menjelaskan tata kelola pemerintahan di Kabupaten Buleleng yang sudah baik akan terus tingkatkan sehingga pemerintahan di Kabupaten Buleleng menjadi barometer bagi lain di Provinsi Bali.

Untuk mengawali itu, Ia berjanji akan melakukan konsolidasi dan koordinasi setelah pelantikan berlangsung. Koordinasi dan konsolidasi akan dilakukan dengan DPRD Buleleng, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris daerah, perangkat daerah, seluruh jajaran dan tokoh masyarakat. “Apalah artinya seorang PJ Bupati jika tidak didukung dan bekerja bersama-sama dengan seluruh pihak,” jelas Lihadnyana.

- Advertisement -

Masa jabatan Penjabat Bupati Buleleng juga sangat panjang. Lihadnyana berjanji akan merumuskan perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) akan dirancang agar produktif dan benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat Buleleng. Begitu pula pelayanan publik terus akan ditingkatkan. “Prinsipnya adalah tugas pemerintah itu mengadministrasi pembangunan. Oleh karena itu, kita lakukan agar masyarakat merasa terlayani dan tidak terbebani. Ukuran keberhasilan kan masyarakat merasa dilayani,” ucap Lihadnyana.

Sementara itu, Putu Agus Suradnyana mengharapkan agar program-program yang baik dari kepala daerah sebelumnya bisa dilanjutkan. Namun program yang dianggap kurang agar dilengkapi dan dibenahi.

Menurutnya, Ketut Lihadnyana selaku PJ Bupati sudah banyak pengalaman. “Saya titipkan program peningkatan kualitas jalan yang hanya 10 hingga 15 persen lagi,” harapnya.

Sementara itu, Wayan Koster dalam sambutannya meminta agar PJ Bupati Buleleng meneruskan program yang sudah baik. Program yang tidak baik dievaluasi. Kemudian, yang belum agar dilaksanakan. Sehingga, pembangunan di kabupaten/kota betul-betul mengintegrasikan upaya bersama membangun Bali secara keseluruhan.

Gubernur yang bwrasal dari Desa Sembiran, Buleleng ini juga meminta tidak boleh ada ego sektoral. “Itu masa lalu. Masa kini adalah kolaborasi dan sinergi. Tidak boleh ada emosi berlebihan dari satu wilayah yang membuat Bali tidak bagus di mata publik. Harus punya visi sama membangun bali terintegrasi,” sebut Koster. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts