Cegah Keracunan Massal, Disdikpora Ingatkan Sekolah Waspada

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 16 siswa dan satu orang staf SMP Satu Atap 2 Kubutambahan, yang sempat dirawat di rumah sakit kini sudah dipulangkan. 17 orang tersebut dirawat di tiga rumah sakit, karena mengalami keracunan berat usai menjalani agenda perpisahan di sekolah setempat.

“Sudah semua sehat, hari ini semua sudah pulang. Sudah tidak ada yang dirawat,” kata Kepala SMP Satu Atap 2 Kubutambahan, Komang Rupada dikonfirmasi melalui sambungan telepon Senin, 6 Juni 2022.

- Advertisement -

Sementara itu, Disdikpora Buleleng akan segera membuat surat edaran kepada masing-masing sekolah meningkatkan kembali kewaspadaan dalam menyediakan makanan dan minuman bagi siswa ketika melaksanakan agenda sekolah.

Kepala Dinas Pemuda, Pemuda dan Olahraga Buleleng Made Astika mengatakan, sebelum Pandemi Covid-19 kasus keracunan siswa saat acara pelepasan atau kenaikan cukup sering terjadi. Pihaknya pun kembali mengingatkan himbauan ke sekolah melalui kepala sekolah, agar lebih waspada dalam memesan makanan.

“Kasus ini sudah sering terjadi anak-anak keracunan karena makan makanan basi atau makanan yang dimasak lebih dari 6 jam. Ini agar menjadi perhatian bersama untuk keselamatan anak-anak kita,” ujarnya.

Disisi lain, Kasi Humas Polres Buleleng AKP Gede Sumarjaya mengatakan, polisi saat ini telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi oleh siswa dan guru tersebut ke Laboratorium Forensik Polda Bali.

- Advertisement -

Karena saat itu, ada dua makanan yang dikonsumsi yakni, nasi bungkus dan snack. Selain itu, Polisi juga sudah memeriksa saksi dalam kasus tersebut. Yakni, enam orang siswa, kepala sekolah, pedagang nasi dan pedagang snack.

“Hasil laboratorium keluar selama 2 mingguan,” terangnya.

Sebelumnya, pada Sabtu 4 Juni 2022, sebanyak 136 orang yang diantaranya 133 siswa, dua guru dan satu pegawai SMP Satu Atap 2 Kubutambahan harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami keracunan usai acara perpisahan dan kenaikan kelas. Mereka dilarikan ke tiga rumah sakit yakni, Rumah Sakit Giri Emas, Kecamatan Sawan, RSUD Buleleng, dan Rumah Sakit  Paramasidhi Singaraja. Dari ratusan siswa tersebut, 17 orang harus menjalani rawat inap karena mengalami keracunan berat. |YS|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts